K. Yudha Wirakusuma - 12 Februari 2015 19:03 wib
Komjen Budi Gunawan--Antara/M Agung Rajasa
Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Joko Widodo
(Jokowi) hingga saat ini belum mengambil keputusan soal nasib calon
kapolri tunggal Komjen Budi Gunawan. Jika tak segera mengambil keputusan
presepsi buruk akan terus tertuju kepada Jokowi.
"Mundurnya waktu (sikap Jokowi) akan berpengaruh kepada persepsi buruk ke Jokowi, pembiaran dan lain-lain. Apalagi sekarang dikaitan dengan APBNP," kata pengamat politik dari Poll Tracking Institute Hanta Yudha saat berbincang dengan Wahyu Wiwoho dari Metro TV di acara Prime Time News, Kamis (12/2/2015).
Menurut Hanta, keputusan apapun yang diambil Jokowi adalah sebuah keputusan politik. Jokowi diharapkan tidak tersandera dengan kompromi politik. Ia harus terampil mengelola opini publik. "Ini keputusan yang ditunggu publik dan elit politik. Jokowi harus berani dan terampil, bernyali dan memiliki political will-nya," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi berjanji akan menyelesaikan kisruh calon kapolri pekan ini. Itu disampaikan usai membuka rapat koordinasi BNN 2015 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu 4 Februari lalu. "Saya selesaikan semuanya minggu depan," kata Jokowi.
Ketua Tim Independen Buya Syafii Maarif mengaku ditelepon Presiden Jokowi yang mengabarkan kalau RI-1 tak akan melantik Komjen Budi Gunawan. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengaku bahwa Jokowi meminta BG mundur dari pencalonan Kapolri beberapa kali. Permintaan tersebut, lanjut Andi, sudah disampaikan sejak Budi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap oleh KPK beberapa waktu lalu.
YDH
"Mundurnya waktu (sikap Jokowi) akan berpengaruh kepada persepsi buruk ke Jokowi, pembiaran dan lain-lain. Apalagi sekarang dikaitan dengan APBNP," kata pengamat politik dari Poll Tracking Institute Hanta Yudha saat berbincang dengan Wahyu Wiwoho dari Metro TV di acara Prime Time News, Kamis (12/2/2015).
Menurut Hanta, keputusan apapun yang diambil Jokowi adalah sebuah keputusan politik. Jokowi diharapkan tidak tersandera dengan kompromi politik. Ia harus terampil mengelola opini publik. "Ini keputusan yang ditunggu publik dan elit politik. Jokowi harus berani dan terampil, bernyali dan memiliki political will-nya," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi berjanji akan menyelesaikan kisruh calon kapolri pekan ini. Itu disampaikan usai membuka rapat koordinasi BNN 2015 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu 4 Februari lalu. "Saya selesaikan semuanya minggu depan," kata Jokowi.
Ketua Tim Independen Buya Syafii Maarif mengaku ditelepon Presiden Jokowi yang mengabarkan kalau RI-1 tak akan melantik Komjen Budi Gunawan. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengaku bahwa Jokowi meminta BG mundur dari pencalonan Kapolri beberapa kali. Permintaan tersebut, lanjut Andi, sudah disampaikan sejak Budi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap oleh KPK beberapa waktu lalu.
YDH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar